Sabtu, 19 November 2016

Pidato dalam Acara Halal Bihalal Idul Fitri

Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan kaum muslimat yang dimuliakan oleh Allah.
Pertama-tama pada kesempatan ini marilah kita mengucapkan puji dan tasyakur kehadirat Allah SWT karena dalam kesempatan kali ini kita masih diberi kesempatan hidup oleh Allah di permukaan bumi ini, sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul dengan saudara-saudara kita seiman dan seagama di tempat ini.
Selanjutnya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad saw karena beliaulah yang menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam di tengah-tengah umatnya, sehingga dapat mengetahui mana sesuatu yang haq dan mana sesuatu yang bathil.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Selama satu bulan penuh kita telah menjalani ibadah puasa Romadlon. Selama satu bulan itu pula kita diwajibkan oleh Allah mengerjakan ibadah puasa. Dan selama itu pula kita telah diuji keimanan dan ketaqwaan. Adapun mengenai berhasil atau tidaknya ujian yang kita terima selama satu bulan penuh dalam romadlon itu, dapat dilihat implikasinya pada bulan-bulan berikutnya, misalnya pada bulan syawal. Sebagai contoh ringan saja, kalau selama dalam bulan Romadlon itu kita gemar membaca Al-Qur’an, kemudian di bulan lainnya kita masih gemar membaca Al-Qur’an, maka hal itu pertanda puasa kita itu telah membekas dalam hati kita. Begitu juga selama dalam bulan Romadlon itu kita gemar mengerjakan berbagai macam solat sunat, kemudian di bulan lainnya kita masih gemar mengerjakan, maka hal itu pula sebagai pertanda puasa Romadlon kita membekas dan berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari kita di bulan lainnya. Sebaliknya, kalau amalan-amalan kita di bulan selain Romadlon itu menurun dila dibandingkan dengan bulan Romadlon, berarti puasa Romadlon kita itu tidak membawa pengaruh dan tidak membekas dalam hati kita.
Dan kini telah memasuki bulan Syawal, berarti kita semua telah menjadi manusia yang suci bebas dari noda dan dosa, tentunya hal yang demikian itu diperuntukkan bagi orang-orang yang mempergunakan bulan Romadlon itu dengan sebaik-baiknya, misalnya mengerjakan puasa sebulan penuh berikut menjaga hal-hal yang membatalkan puasa, memperbanyak amalan-amalan kebajikan yang diridloi oleh Allah. Ibarat kita sekarang ini seperti bayi yang baru lahir dari kandungan sang ibu, yang bersih suci, tidak membawa dosa apapun.
Di samping hubungan kita dengan Allah itu bersih dan suci dari dosa-dosa apapun sebagai buah hasil dari puasa di bulan Romadlon kita itu, maka terhadap sesame manusia pun hendaknya kita jalin hubungan yang baik, Hablun minallahi wahablun minannaas, hubungan manusia dengan Allah dan begitu pula dengan sesama manusia.
Sebagai upaya perwujudanhubungan antar sesama manusia itu baik, dalam arti yang seluas-luasnya, tidak ada rasa dendam, tidak ada rasa saling mencurigai, saling maaf memaafkan, maka pada hari ini kita mengasakan Halal Bihalal, dengan tujuan pokok kita memupuk hubungan silaturahmi, memperkuat ukhuwah Islamiyah yang diwarnai dengan maaf memaafkan, saling asih asuh.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Banyak sekali manfaat yang kita petik dari acara halal bihalal ini, diantaranya yang amat penting bagi kita ialah terciptanya ukhuwah Islamiyah, tergalangnya persatuan dan kesatuan umat, dan sirnalah segala macam dendam dan sakit hati sesama manusia, bila keduanya saling melupakan hal-hal yang pernah terjadi pada masa lampau, lalu diiringi dengan berjabat tangn sebagai pertanda keikhlasan hari dalam memaafkan atas kesalahan-kesalahannya.
Acara halal bihalal yang kita adakan ini adalah merupakan sarana yang paling tepat dan paling efisien untuk menggalang persatuan dan kesatuan mendekatkan saudara-saudara kita salkan berjauhan tempat kediamannya atau berjauhan karena persengketaan yang telah di perbuat. Mudah-mudahan acara halal-bihalal yang kita adakan ini benar-benar mendapat ridlo dari Allah SWT.
Terimakasih atas segala perhatiannya, dan mohon maaf atas segala kekuarangan dan kesalahannya. Akhirul kalam wabillahit taufiq walhidayat wassalamu alaikum warohmatullohi wabarokaatuhu.

Pidato dalam Acara Memperingati Nuzulul Quran

Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan kaum muslimat yang dimuliakan oleh Allah.
Tiada sepatah kata pun yang pantas kita ucapkan untuk mengawali pembicaraan kita ini kecuali ucapan tahmid dan tasyakur kehadirat Allah SWT karena hanya limpahan rahmat, hidayat serta inayatnya kita semua dapat hadir di tempat yang di muliakan ini tanpa ada suatu halangan apapun dalam rangka peringatan nuzulul quran.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Nuzulul Qur’an atau turunnya Al-Qur’an yang merupakan kumpulan firman-firman Allah sekaligus merupakan peraturan-peraturan atau garis-garis besar haluannya Islam dalam rangka mencari ridlo Allah SWT adalah jatuh pada tanggal 17 Romadlon.
Para ahli tafsir kenamaan seperti Thabary telah menyatakan bahwa ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun (621 M) berada dalam gua Hira (yang sekarang bernama Jabal Nur) wahyu pertama turun disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad secara pasti mengenai tanggal turunnya Al-Qur’an pada tanggal malam 17 Romadlon. Hal ini berdasar keterangan dari firman Allah SWT :
Artinya : Kami turunkan (Al-Qur’an) kepada hamba Kami pada hari pemisahan, yaitu pada hari kedua golongan bertemu (berperang). ( QS. Al-Alfal : 41)
Yang dimaksud dengan yaumal taqol jamaan (pada hari kedua golongan bertemu) ialah permulaan perang Badar, yang mulai pecah pada malam 17 Romadlon tersebut. Pada waktu itu dua pasukan kaum muslimin mulai bertempur berhadap-hadapan, yaitu antara pasukan kaum muslimin dengan pasukan kaum quraisy. Dengan merpergunakan istimbath hukum, maka para ahli tafsir telah sepakat bahwa turunnya wahyu pertama adalah pada malam 17 Romadlon.
Hadirin sekalian yangberbahagia.
Sekarang yang menjadi persoalan kita, apa maksudnya Al-Qur’an itu diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Tiada lain hanyalah untuk menjadi pedoman hidup di dunia ini untuk menuju hidup yang lebih langgeng di akhirat kelak, sekaligus menjadi petunjuk dan pembeda anatar yang salah dan yang benar. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 185 :
Artinya : Dalam bulan Romadlon telah diturunkan Kitab suci Al-Qur’an untuk menjadi pimpinan (petunjuk) bagi manusia dan keteranagn mengenai petunjuk kebenaran itu, dan menjadi pemisah antara yang benar dan yang salah. (QS. Al-Baqarah : 185).
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Berangkat dari itu, maka kita di dalam memperingati hari nuzulul quran atau turunnya Al-Qur’an yang paling penting hikmah yang kita ambil adalah kita dalam mengarungi hidup di dunia ini hendaknya disesuaikan dengan aturan-aturan Al-Qur’an, kehendak nafsunya disesuaikan dan diperturutkan dengan kandungan Al-Qur’an. Hendanya Al-Qur’an itu kita jadikan pedoman hidup. Jadikan rujukan atau acuan di dalam hidup yang serba sesuai dengan perkembangan zaman kita. Dari sanalah kita akan memperoleh jawaban yang jelas dan lurus tidakboleh ditawar-tawar lagi dalam rangka mendambakan hidup bahagia di dunia dan di akhirat.
Demikianlah pidato atau sambutan dari saya, kurang lebihnya dan kekhilafannya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih atas segala perhatiannya
Akhirul kalam wabillahit taufiq walhidayat wassalamu alaikum warohmatullohi wabarokaatuhu.

Pidato dalam Menyambut Bulan Romadlon

Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan kaum muslimat yang dimuliakan oleh Allah.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan nikmatnya kita semua masih dipertemukan oleh-Nya di bulan suci, bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan, yaitu bulan suci Romadlon.
Selanjutnya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw karena dari beliaulah kita semua mengetahui akan ajaran-ajaran Islam dengan sebenarnya sehingga kita bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Sebentar lagi kita akan bertemu dengan bulan suci Romadlon, dimana seluruh umat Islam dimana saja berada diwajibkan untuk mengerjakan ibadah puasa.
Bulan Romadlon adalah bulan yang mulia, bulan yang suci yang penuh dengan rahmat dan ampunan Allah SWT. Untuk itu marilah kita sambut bulan Romadlon ini dengan hati yang ikhlas, dan rasa gembira yang sangat dalam, karena bulan Romadlon adalah bulan panen amal kebajikan untuk bekal hidup di akhirat kelak.
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw telah menyatakan, bahwa dunia itu adalah tempat menahan sebagai lading bagi akhirat. Sabda Rasulullah saw ini menunjukan atau menggambarkan bahwa lading yang subur untuk menanam amal kebajikan ialah di bulan Romadlon.
Para sahabat Nabi Muhammad sangat bergembira apabila menyambut datangnya bulan Romadlon , senang dalam arti yang sesungguhnya, adalah rasa syukur, dan kesedihan yang mendalah jika bulan Romadlon telah berlalu, lebih sedih hatinya bila mereka ditinggalkan kedua orang tuanya.demikianlah sesungguhnya umat Islam yang hatinya penuh dengan keimanan dan ketaatan memenuhi panggilan Illahi. Dan hendaknya demikian sikap kita sebagai umat Nabi Muhammad saw di dalam menyambut kedatangan bulan Romadlon.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Dalam menyambut kedatangan bulan Romadlon ada beberapa hal utama yang harus dipersiapkan agar benar-benar Romadlon itu semarak dan berkesan di hati. Diantarnya hal-hal yang harus dipersiapkan ialah :
Merenungi diri. Maksudnya kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan baik dengan sengaja atau tidak, kini hendaknya ditutupi dan disusul dengan perbuatan-perbuatan yang baik, dengan memperbanyak istighfar, agar diri kita terlepas dari dosa.
Berbuat baik atau memperbaiki hubungan dengan kedua orang tuanya. Mungkin selama hubungan kita dengan kedua orang tua ada hal-hal yang mengecewakan atau menyakitkan hati, maka dengan datangnya bulan Romadlon kita mohon keihklasannya untuk mengampuninya.
Mengadakan hubungan silaturahmi dengan sanak saudara, teman-teman, terlebih hubungan dengan sesama muslim.
Selain semua itu sangatlah penting untuk membersihkan yang bersifat lahiriyah dan jasmaniyah misalnya membersihkan pekarangan, lingkungan rumah, membersihkan mesjid dan musholla dalam rangka mencari ridlo Allah SWT.
Marilah kita sambut kedatangan bulan Romadlon ini dengan ikhlas hati. Karena puasa Romadlon itu adalah merupakan panggilan Illahi yang ditujukan kepada orang-orang yang beriman.
Demikian pidato saya dalam rangka menyambut kedatangan bulan Romadlon, ada kurang lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirul kalam, uushikum wanafsii wa-iyyaaya bitaqwallohi, wassalamu alaikum warohmatullohi wabarokaatuhu.

Pidato dalam rangka Memperingati Isro Miraj Nabi Muhammad saw (27 Rajab)

Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan kaum muslimat yang dimuliakan oleh Allah.
Pertama-tama marilah kita semua mengucapkan tahmid dan tasyakur kehadirat Allah SWT karena kita semua pada saat ini masih diperkenankan oleh Allah untuk hidup di muka bumi ini, sehingga pada saat ini kita dapat berkumpul di tempat di sini, dalam rangkamemperingati hari besar Islam, Isro Miraj Nabi Muhammad saw.
Selanjutnya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw karena dari beliaulah kita semua dapat mengetahui ajaran-ajaran Islam , sehingga kita dapat membedakan mana sesuatu yang haq dan mana sesuatu yang bathil.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Kita semua pada saat ini telah berada di bulan Rajab, dimana pada bulan Rojab ini ada satu peristiwa yang tidak boleh dilupakan oleh setiap umat manusia, utamanya adalah umat Islam itu sendiri, karena pada bulan Rajab itu terjadilah peristiwa besar yang pernah dijalankan oleh Rasulullah pada abad-abad yang silam yairu Isro Miraj, atas kehendak Allah SWT.
Menurut arti bahasa Isro itu berarti perjalanan di malam hari. Akan tetapi secara syariiyah isro adalah perjalanan malam hari yang dilakukan oleh Rasulullah saw dari Masjidil Haram (di Mekkah) menuju ke Baitul Maqdis (di palestina) yang penuh mengandung rahasia dan keajaiban. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an Al-Isro ayat 1 :
Artinya : Maha suci Tuhan yang telah memperjalankan hamba-Nya (yakni Nabi Muhammad) pada malam hari, dari masjidil Haram sampai masjidil Aqso, yang kami berkati di sekitarnya, supaya Kami perlihatkan tanda-tanda kebesaran Kami kepadanya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Sedangkan Miraj menurut arti bahasa yaitu jenjang naik. Akan tetapi yang dimaksud ialah naiknya Rasulullah saw dari Masjidil Aqso di Baitul Maqdis, dengan menempuh angkasa luar, sehingga akhirnya sampai ke suatu tempat yang paling tinggi bernama Sidratul Muntaha, suatu tempat yang tidak mungkin di capai oleh manusia dengan kemajuan teknologi yang bagaimana pun canggihnya kecuali oleh Nabi Muhammad saw. Disitulah Rasulullah saw menerima langsung dari Allah SWT tentang solah lima waktu, yang harus dikerjakan olehnya dan seluruh umatnya.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Tujuan pokok dari di Isro Miraj kan Nabi Muhammad saw ini adalah dalam rangka member kekuatan batin bagi Nabi Muhammad saw terhadap musibah atau cobaan serta siksaan yang datangnya dari para musuh-musuh Islam sejak sepeninggal Abu Thalib, Abdul Muthalib dan istri tersayangnya Siti Khodijah, dalam memperjuangkan cita-cita luhur, mengajak seluruh umat manusia untuk beriman kepada Allah SWT di dalam naungan Islam.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Dengan memperhatikan peristiwa-peristiwa di atas maka di dalam kita memperingati Isra Miraj ini, maka yang terpenting bagi kita untuk mengambil hikmahnya yaitu, kita mempertebal dan memperkuat keimanan serta ketaqwaan kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad saw. Disamping itu kita harus menjalankan perintah Allah yaitu solat lima waktu. HAdirin sekalian yang berbahagia.
Demikian pidato dari saya dalam rangka memperingati hari besar Islam Isra Miraj yang terjadi pada tanggal 27 Rajab ini.
Terimakasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekuarangan dan kekhilafannya.
Akhirul kalam wabillahit taufiq walhidayat wassalamu alaikum warohmatullohi wabarokaatuhu.

Ceramah tentang Pacaran Menurut Pandangan Islam

Ceramah tentang Pacaran Menurut Pandangan Islam | Pacaran.... proses saling mengenalnya antara dua orang insan yang umumnya sedang mencari kecocokan untuk menuju ketahap berikutnya yaitu tahap pernikahan. Namun kalau dilihat dari realita yang terjadi, pacarana kini bukan proses atau thap seseorang untuk menuju ketahap pernikahan, namun malah digunakan sebagai cara untuk memuaskan nafsu tanpa adanya ikatan perkawinan"berzina" misalnya saja anak - aak yang masih belum cukup umur yang mengaku pacaran. padahal mereka masih sangat jauh dari kata cocok untuk menuju ketahap perkawinan. nah lalu bagaimanakah pandangan islam tentang ini.. mari kita simak pembahasan berikut ini.
Assalam Wr Wb
Contoh Ceramah tentang Pacaran Menurut Pandangan Islam
Yang terhormat bapak (.) 
Pertama - tama marilah kita panjatkan puji beserta syukurkita kehadiran Allah Swt yang mana hingga saat sekarang ini kita masih diberi kesempatan dan kesehata untuk berkumpul ditempat yang kita cintia ini.
Shalawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi kita muammad SAW. semoga  kita mendapat sapaatnya di kemudian hari nanti.
Baiklah  tanpa memperpanjang mukodimah, saya akan memasuki judul ceramah saya yaitu tentang berpaaran.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pacaran kini sudah menjadi hal yang biasa tengah - tengah kalangan masyarakat indonesi khususnya. masyarakat tidak menyadari bahwa pacaran yang dilakukan oleh anak muda zaman sekarang sudah sangat jauh dari kebenaran akhlak seorang muslim yang sebenarnya. Mungkin hal ini dipicu karena kisah - kisah roman yang beredar bebas di media - media. Media Tv khususnya. di sana hampir 60 % dari keseluruhan tayangan yang ada adalh seputar kisah  roman. Kalau kita tinjau kembali, pacaran itu sebenarnya merupakan bagian dari kebudayaan barat yang sangat tidak sesuai dengan budaya ketimuran. 

dalam kamus besar bahasa indonesia Pacara memiliki bebrapa pengertian :
1. Pergaulan yang dilakukan antara perempuan dengan laki-laki dengan bebas, untuk mencapai kesenangan mereka dengan kesenangan - kesenangan.
2. Berzina dan berkencan juga masuk dalm pengertian pacaran
3. Bertemu dan ingin menujukefase beriktunya yaitu Pernikahan.

berdasarkan pengertian diatas, jelas untuk point pertama dan kedua dilarang oleh agam islam 
Contoh Ceramah tentang Pacaran Menurut Pandangan Islam
Perkawinan merupakan sunnah Rasulullah dengan arti bahwa suatu perbuatan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah agar kaum muslimin melakukannya. Orang yang anti perkawinan dicela oleh Rasulullah, berdasarkan hadits yang maknanya :
Contoh Ceramah tentang Pacaran Menurut Pandangan Islam
Pada dasarnya suatu perkawinan atau pernikahan baru terjadi setelah melewati beberapa tahapan atau proses, yaitu pertama tahap penjajakan, kedua tahap peminangan dan yang ketiga tahap pertunangan. Pihak keluarga laki - laki mungkin yang melkukn tahap penjajakanyng ditujukan pastinya kepada pihak perempuan atau sebaliknya, atau masing - masing dari pihak keluarga. 

Dalam hal yang tertera diatas, orang tua memiliki peran paling besar dalan meliht dan mengawasi tentang seberapa jauh pergaulan yang telah dilakukan oleh anak - anaknya. terutama yang berhubungan denga lawan jenisnya, dengan kata lain mengawasi seorang anak untuk bergaul terlalu bebas terhadap seseoran yang merupakan buka murimnya. Oleh karenanya keputusan yang bijak seorang orang tua menikahkan anaknya apabila memang sudah masuk saatnya untuk menikah, maka lakukanlah pernikahan seseera mungkin " untuk menghindari perzinahan "
Untuk saat ini, hanya itulah yang mungkin dapat saya sampaikan, saya berharap apa - apa yang sudah saya sampaikan tadi bisa jadi renungan bagi kita semua. dan juga semoga kita semua terhidar dari perbuatan perzinahan.

Wabillahi taufik Wal Hidayah
Wassalam Wr Wb

Pidato pada Hari Raya Haji

Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan kaum muslimat yang dimuliakan oleh Allah.
Patutlah kita bersama pada detik ini mengucapkan tahmid dan tasyakur kehadirat Allah SWT, dimana Dia senantiasa mencurahkan kasih sayangnya, nikmat serta hidayat-Nya kepada kita semua, sehingga kita menjadi orang yang memeluk agama Islam, sekaligus pada hari ini kita semua bisa melaksanakan perintah-perintah Allah, termasuk saudara-saudara kita ini bisa melaksanakan rukun Islam yang kelima yaitu ibadah haji.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad sawkarena dari beliaulah kita semua dapat mengetahui ajaran ajaran Islam dengan sebaik-baijnya sehingga kita bisa membedakan mana sesuatu yang haq dan mana sesuatu yang bathil.
Kaum muslimin muslimat yang dimuliakan oleh Allah.
Kita sekarang berada di bulan Djulhijjah, pada bulan ini saudara-saudara kita yang mampu ekonominya, mampu fisiknya telah berada di kota suci Mekkah guna menunaikan panggilan Illahi rukun Islam yang ke lima yaitu Ibadah haji, semoga ibadah haji yang sedang di kerjakan oleh saudara-saudara kita seiman dan seagama itu menjadi haji yang mabrur, suatu yang membuahkan manfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, lingkungannya, dan masyarakat luas.
Mereka saudara-saudara kita berada di Mekkah sama seperti kita menggungkan kalimat Allah, membaca talbiyah, memahasucikan Allah, memahabesarkan Allah, sekalipun keberadaan mereka bertingkat-tingkat. Disana tidak ada perbedaan antara yang miskin dengan yang kaya, yang pangkat maupun bawahan, tidak ada raja dan hamba, semuanya adalah hamba Allah ya dloif, yang sama-sama memohon petunjuk, mohon ampunan dan menunjukkan kecintaan serta ketundukan sang Maha Perkasa.
Dan bagi kita semua kaum muslimin dan muslimat yang tidak dan belum memunaikan ibadah haji adalah wajib berniat untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ini.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelimay itu adalah kewajiban atassetiap orang Islam. Kemampuan disini meliputi tiga aspek, yaitu :
Mampu atau cukup ongkosnya (ONH) nya, baik bagi yang berangkat maupun keluarga yang ditinggalkan
Kuat fisiknya (sehat jasmaninya)
Aman dalam perjalanan
Dan juga ibadah haji itu hanyalah diwajibkan sekali dalam seumur hidup, selebihnya sunnat. Hal ini dapat difahamkan dari stau hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas oleh Ahmad dan NasaI sebegai berikut, yang artinya :
Rasulullah saw berkata : wahai sekalian manusia ! Diwajibkan kepada kamu melaksanakan ibadah haji. Seorang sahabat yang bernama Aqra bin Habis bertanya : apakah setiap tahun yang rosulullah ? Nabi menjawab : kalau saya katakana ya, maka hukumnya mnjadi wajib. Dan kalau diwajibkan (tiap-tiap tahun), kamu tidak mampu mengerjakannya. Wajib haji itu satu kali saja. Barang siapa yang mengerjakannya lebih dar satu kali, maka yang selebihnya (keduanya) itu menjadi amalan sunat.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Sekali lagi marilah kita berdoa kepada Allah, semoga saudara-saudara kita yang saat ini menjalankan ibadah haji di tanah suci Mekkah, memperoleh haji yang mabrur, dan sepulangnya dari tanah suci mekkah menung ke kampong halamannya masing-masing dapat memberikan dampak yang positif di tengah-tengah keluarganya, lingkungannya dan masyarakat umum. Dan juga tidak lupa oleh Allah marilah kita berdoa agar kita saat ini yang belum ditakdirkan oleh Allah pergi ke kota suci mekkah untuk dapat segera menunaikan ibadah haji tahun depan. Amin ya robbal alamin.
Demikin pidato/sambutan sdari saya, mudah mudahan apa yang saya sampaikan berkenan di hati para hadirin sekalian, khususnya bagi para pribadi sendiri.
Terimakasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf apabila ada kekhilafannya. Akhirul kalam, uushikum wanafsii wa-iyyaaya bitaqwallohi, wassalamu alaikum warohmatullohi wabarokaatuhu.

Pidato Agama Islam Singkat Tentang Kemuliaan Wanita

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ؛
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim, bertatap muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat. Mudah-mudaham setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah Swt.
Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikannya sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik.
Bapak, Ibu yang dirahmati Allah, Sesungguhnya agama Islam sangat memuliakan dan mengagungkan kedudukan kaum perempuan, dengan menyamakan mereka dengan kaum laki-laki dalam mayoritas hukum-hukum syariat, dalam kewajiban bertauhid kepada Allah, menyempurnakan keimanan, dalam pahala dan siksaan, serta keumuman anjuran dan larangan dalam Islam.
Allah Ta’ala berfirman,
{وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا}
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” (QS an-Nisaa’:124).
Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
{مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”(QS an-Nahl:97). [Lihat keterangan syaikh Bakr Abu Zaid dalam kitab “Hiraasatul fadhiilah” (hal. 17)].
Sebagaimana Islam juga sangat memperhatikan hak-hak kaum perempuan, dan mensyariatkan hukum-hukum yang agung untuk menjaga dan melindungi mereka.[Lihat kitab “al-Mar’ah, baina takriimil Islam wa da’aawat tahriir” (hal. 6)].
Syaikh Shaleh al-Fauzan berkata, “Wanita muslimah memiliki kedudukan (yang agung) dalam Islam, sehingga disandarkan kepadanya banyak tugas (yang mulia dalam Islam). Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  selalu menyampaikan nasehat-nasehat yang khusus bagi kaum wanita, bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan wasiat khusus tentang wanita dalam kutbah beliau di Arafah (ketika haji wada’). [Dalam HR. Muslim (no. 1218)]. Ini semua menunjukkan wajibnya memberikan perhatian kepada kaum wanita di setiap waktu…[ Kitab “at-Tanbiihaat ‘ala ahkaamin takhtashshu bil mu’minaat” (hal. 5)].
.:: Tugas dan peran penting wanita.
Agungnya tugas dan peran wanita ini terlihat jelas pada kedudukannya sebagai pendidik pertama dan utama generasi muda Islam, yang dengan memberikan bimbingan yang baik bagi mereka, berarti telah mengusahakan perbaikan besar bagi masyarakat dan umat Islam.
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata, “Sesungguhnya kaum wanita memiliki peran yang agung dan penting dalam upaya memperbaiki (kondisi) masyarakat, hal ini dikarenakan (upaya) memperbaiki (kondisi) masyarakat itu ditempuh dari dua sisi:
– Yang pertama: perbaikan (kondisi) di luar (rumah), yang dilakukan di pasar, mesjid dan tempat-tempat lainnya di luar (rumah). Yang perbaikan ini didominasi oleh kaum laki-laki, karena merekalah orang-orang yang beraktifitas di luar (rumah).
– Yang kedua: perbaikan di balik dinding (di dalam rumah), yang ini dilakukan di dalam rumah. Tugas (mulia) ini umumnya disandarkan kepada kaum wanita, karena merekalah pemimpin/pendidik di dalam rumah, sebagaimana firman Allah Ta’ala kepada istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
{وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى، وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآَتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا}
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (QS al-Ahzaab:33).
Oleh karena itu, tidak salah jika sekiranya kita mengatakan: bahwa sesungguhnya kebaikan separuh atau bahkan lebih dari (jumlah) masyarakat disandarkan kepada kaum wanita.
Demikianlah pidato agama islam yang singkat ini. Semoga ceramah agama Islam tentang kemuliaan wanita ini bermanfaat, dan jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
Bilahit taufiq wal hidayah. wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.

Pidato dalam rangka Memperingati Maulid Nabi (12 Rabiul Awal)

Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu serta saudara-saudara sekalian yang saya hormati.
Tiada sepatah kata pun yang patut kita ucapkan pada kesempatan ini kecuali ucapan tahmid dan tasyakur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat serta hidayat-Nya kita semua masih ditakdirkan oleh Allah berjumpa dengan bulan Rabiul awal ini, dimana di dalam bulan Rabiul awal itu lahir lah Nabi besar Muhammad saw, yang mana pada saat ini kita semua orang Islam tengah memperingati hari lahirnya atau yang lazim biasa disebut dengan mauled Nabi (muludan).
Selanjutnya semoga kesejahteraan dan keselamatan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw, karena dari ahlak beliau kita semua dapat menjadi orang muslim yang sejati, karena ahlak yang di pancarkan dari beliau adalah merupakan kandungan atau cerminan dari Al-Quranul Karim. Begitu juga kesejahteraan dan keselamatan dilimpahkan kepada para keluarganya, para sahabatnya, dan semua orang yang mengikuti petunjuknya.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Kita semua sekarang berada di bulan Rabiul awal. Dengan memasuki bulan Rabiul awal ini kita semua umat Islam diingatkan oleh suatu peristiwa yang besar nilainya, yakni lahirnya Nabi kita Muhammad saw di muka bumi ini dengan membawa seperangkat ajaran-ajaran Islam, sehingga yang asalnya kita hidup di alam kegelapan atau kekufuran menuju hidup yang terang benderang yakni agama Islam. Sebelum Nabi Muhammad lahir di muka bumi, tatanan kehidupan masyarakat Arab semerawut, banyak yang menyembah berhala patung, kaum wanita telah di perbudak oleh laki-laki, yang lemah ditindas oleh yang kuat, dan begitulah seterusnya. Akan tetapi, setelah Islam datang yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, maka berubahlah sedikit demi sedikit tatanan adat kehidupan jahiliyah, dari tindas menindas menjadi saling asuh mengasuh, dan saling bantu-membantu, dan juga kaum wanitanya dipersamakan kedudukannya kaum laki-laki, tidak ada antara satu sama lain, semuanya sama, baik yang kaya, miskin. Akan tetapi yang menjadi tolak ukur atau standar kebaikan seseorang di hadapan Tuhannya adalah kadar taqwanya kepada Allah SWT.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Di dalam kita memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad saw atau Maulid Nabi yang terpenting ialah kita harus memetik hikmah dari peristiwa-peristiwa yang pernah dialami oleh Nabi, termasuk di dalamnya mencontoh atau meneladani akhlak-akhlak beliau yang suci atau akhlakul karimah. Janganlah kita di dalam memperingati Maulid Nabi kita berfoya-foya, berpesta pora tapi kita melupakan tujuan utama peringatan itu sendiri.
Allah SWT telah menyatakan bahwa pada diri Rasulullah saw terdapat akhlak yang mulia, sekaligus menjadi panutan bagi orang-orang yang menginginkan bertemu Allah.
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab : 21)
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Sebenarnya akhlak-akhlak Rasulullah saw yang menjadi sumber panutan dalam meniti hidup di dunia ini untuk menuju hidup di akhirat banyak sekali. Dan mengenai ceramah dalam acara memperingati Maulid Nabi ini akan disampaikan oleh Ustad. Rahman selengkapnya.
Demikian sambutan dari saya, apabilaada kurang lebihnya mohon maaf yang sebenarnya. Akhirul kalam, wassalamualaikum warohmatullohi wabarokaatuhu.

Dakwah Tentang Bahaya Mengeluh

Contoh Dakwah Tentang Bahaya Mengeluh - Mengeluh adalah sebuah bentuk ketidakpuasan dari apa yang sebenarnya kita harapkan. Mengeluh adalah suatu tindakan yang kerap dilakukan manusia, karena pada hakikatnya manusia tidak akan pernah merasa puas akan apa yang ia dapatkan, ketidakpuasan memunculkan keluhan demi keluhan yang sebenarnya dengan kita mengeluh sebanyak apapun tidak akan merubah keadaan yang ada. Maka dari itu hal ini akan penulis bahas dalam contoh khutbah kali ini. Semoga bermanfaat.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

(Piih muqqodimah yang anda sukai)

Untuk mengawali jumpa kita saat ini, terlebih dahulu kita semua panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt, karena dengan rahmat dan ridho-Nya kita bisa hadir dalam kesempatan kali ini dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpah curahkan kepada Nabi besar Muhammad saw, kepada para sahabatnya, para tabi’in-tabi’innya,serta kita sebagai umatnya.

Hadirin sekalian yang kami hormati.

Siapa didunia ini yang tidak pernah mengeluh? Rasanya tanpa disadari atau tidak kita semua pasti pernah mengeluh. Terkadang dalam doapun tersirat keluh kesah kita kepada Allah SWT. Sebuah keluh kesah yang dirasakan manusia adalah sebagai bentuk ketidakpuasan dari hidup yang dijalani, ketidak ikhlasan terhadap ketentuan yang Allah berikan. Mengeluh memang bukan sebuah solusi untuk memperbaiki ketidakpuasan manusia, dan manusia pun tahu itu. Tapi terasa atau tidak keluh kesah itu tetap keluar dari bibir setiap manusia pada umumnya.

Mengeluh juga sebagai bentuk tidak bersyukurnya kita terhadap nikmat yang Allah berikan kepada kita. Tidak bersyukur terhadap ketentuan yang Allah berikan untuk kita, padahal sesungguhnya Alla tahu mana yang terbaik untuk umatnya, seperti dalam firman-Nya dalam Qs. Al-Baqarah : 216,

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”
Ketika seseorang terlalu membebani pikirannya dengan segala aktifitas keluh kesah yang ada maka panca indrapun tak mampu lagi peka terhadap nikmat yang Allah SWT berikan.  Ia akan selalu membandingkan dirinya dengan orang yang ia anggap lebih beruntung darinya. Hati yang tidak damai, tidak tenang , merasa gelisah akan memenuhi hari-harinya. Padahal jikalau kita bisa menghitung nikmat yang Allah berikan tak akan pernah bisa terhitung, seperti dalam firman-Nya  dalam QS An-nahl : 18,

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.”

Mengeluh sesungguhnya akan memperparah keadaan yang ada, membuat energi negatif menguasai diri kita. Disamping kita tidak bisa menikmati hidup yang indah ini, kita akan menjadi lebih terpuruk dari keadaan yang kita keluhkan sekarang. Bandingkan jikalau kita sebagai manusia yang banyak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan maka keuntungan yang kita dapatkan lebih banyak, ketenangan hati, keikhlasan, kesabaran dan semua energi positif bisa kita raih dalam kehidupan kita. Bukan hanya hal materi atau harapan  yang bisa tercapai yang membuat kita menjadi menikmati hidup ini. Tetapi bersyukurlah yang akan membuat kita bisa menikmati hidup. Orang-orang yang bersyukur akan senantiasa berserah kepada Allah SWT jika ia dihadapkan dalam kesulitan, karena ia yakin akan kasih sayang tuhan-Nya, seperti dalam firman Allah SWT dalam Qs. Al-Baqarah : 45,

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata”

Qs. At-Taubah : 129,
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal”

Akhir kata, semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur, tanpa harus menghiraukan keinginan untuk berkeluh kesah. 
Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Warrahmatullahiwabarakatuh

Pidato dalam rangka Memperingati 1 Muharom (Tahun Baru Islam)

Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu serta saudara-saudara sekalian yang saya hormati.
Patutlah pasa hari ini kita mengucapkan tahmid dan tasyakur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat, hidayat, serta inayat-Nya, kita semua dapat berkumpul di majlis ini guna untuk mendengar ceramah dalam rangka memperingati 1 Muharom, yang lazimnya disebut dengan tahun baru Islam.
Selnajutnya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw karena dari beliaulah kita semua dapat mengetahui akan ajaran-ajaran Islam, sehingga kita dapat membedakan mana jalan yang lurus dan mana jalan yang salah.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Pada saat ini kita semua tengah memperingati hari besar Islam 1 Muharom, oleh karena itu patutlah kita bersyukur kepada Allah SWT karena kitamasih diperkenankan oleh Allah untuk dapat menikmati apa yang telah diberikan oleh-Nya di muka bumi ini. Dengan memasuki tahun baru ini membuat kita sadar bahwa umur kita telah bertambah dari satu tahun menjadi dua tahun, yang sebelumnya 17 tahun menjadi 18 tahun dan begitulah seterusnya. Akan tetapi, haruslah kita sadari pula bahwa dengan bertambahnya tahun, maka akan semakin satu tahun kesempatan kita dalam mencari atau berbuat amal soleh. Dan dengan memasuki tahun baru ini hendaknya kita mengoreksi akan hasil-hasil perbuatan kita di masa yang sudah lalu atau pada tahun yang telah kita tinggalkan. Koleksilah diri kita masing-masing dengan kaca mata agama. Kita buat neraca atau perbandingan selama satu tahun yang telah kita tinggalkan itu banyak perbuatan yang melanggar sayriat Islam atau kah banyak perbuatan yang diridloi oleh Allah. Kalau seandainya selama satu tahun kita tinggalkan itu banyak amalan-amalan baik, hal itu menunjukan bahwa tingkat keimanan kita semakin bertambah. Begitu pula sebaliknya, bila selama satu tahun yang itu banyak amalan jeleknya, maka tentunya kita harus lebih memperbaiki keimanan kita.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Dengan bergantinya tahun baru ini yang membuat umur kita menjadi bertambah, maka gunakanlah sisa dari umur yang ada itu dengan amalan-amalan atau aktifitas yang sesuai dengan norma-norma agama, dan itulah sebaik-baiknya tindakan manusia yang cerdik. Sesuai dengan hadits Rasulullah saw :
Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus amalannya dan sejelek-jeleknya manusia adalah yang diberi umur panjang dan jelek amalannya(perbuatannya). (HR.Ahmad)
Berangkat dari hadits tersebut, marilah kita dalam memperingati hari besar Islam, utamanya tahun baru hijriah yang tepatnya pada tanggal 1 Muharom kita koreksi diri, kita perbanyak mengumpulkan amalan-amalan yang bagus. Itulah makna sebenarnya dalam acara memperingati 1 Muharom ini.
Demikian sambutan dari saya. Mudah mudahan apa yang saya sampaikan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin ya robbal alamin.
Terimakasih atas perhatiannya, mohon maaf bila ada salah-salah kata dan kekhilafannya. Akhirul kalam, uushikum wanafsii wa-iyyaaya bitaqwallohi, wassalamu alaikum warohmatullohi wabarokaatuhu.

Pidato Agama Islam Tentang Sabar

Menumbuhkan sifat sabar tentu bukanlah hal yang mudah, selain kita mesti menguasai hawa nafsu kita, kita pun harus menguasai pikiran dan jiwa kita. Mengingat pentingnya kesabaran bagi seorang muslim, berikut di bawah ini melalui contoh pidato agamaIslam tentang kesabaran akan kita bahas tuntang cara menumbuhkembangkan sifat sabar di dalam diri kita. Silahkan anda mengunjungi halaman artikel contoh pidato hari guru bagi anda yang membutuhkan.

Assalamu'alaikum Wr. Wb

(Pilih muqaddimah Pidato yang anda sukai)

Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar yaitu umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa menghadiri acara ...........................

Tanpa ijin dari Allah tak mungkin kita bisa hadir dan bermuwajahah di tempat ini.

Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap di limpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rasulullah saw, berikut para keluarganya, para sahabatnya,  para ulama-ulama dan segenap pengikutnya, umat Islam sekalian. Amin

Para Bapak, Ibu dan saudara-saudara sekalian.
Seorang muslim harus memiliki ahlak kenabian, yaitu akhlakul karimah. Selama kita tidak mempunyai budi pekerti yang baik, maka belumlah dikatakan beriman. Salah satu dari sekian banyak akhlakul karimah adalah sabar. Karena sabar adalah ciri orang yang mukmin.

Sabar merupakan kekuatan dan daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan kewajiban. Di samping itu, sabar adalah suatu kekuatan yang mampu menghalangi seseorang dalam melakukan kemaksiatan.

Rasulullah saw. bersabda, "Sabar adalah cahaya," artinya bahwa kesabaran itu merupakan hidayah yang datang dari Allah. Yakni sebuah penerang yang membimbing seseorang untuk dapat mengenal Tuhan dan rasulNya, serta mengetahui maupun mengamalkan ajaran-ajaranNya, perintah-perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Oleh karena itu seseorang yang tetap tegak bertahan sehingga dapat menundukan dorongan hawa nafsu secara terus menerus, maka ia termasuk orang yang sabar.

Sayidina Ali bin Abu Thaiib pernah berpesan, "Seseorang tidak boleh takut kecuali kepada dosanya, tidak boleh berharap kecuali kepada Tuhannya. Jika belajar tidak boleh malu seandainya ia tidak tahu. Tidak boleh malu menyatakan "aku tidak bisa". Dan ketahuilah bahwa sabar dalam menghadapi segala masalah seperti kepala di badan, lalu jika kepala itu terlepas dari badannya, maka rusaklah badan tersebut. Demikian juga jika sabar lepas dari suatu urusan, maka rusaklah urusan itu."

Bapak-bapak, Ibu-ibu dan saudara-saudara yang dirahmati Allah.
Untuk mengukur sejauh mana kadar keimanan dan kesabaran seseorang, maka Allah lalu melimpahkan suatu ujian. Hanya saja ujian tersebut ada yang ringan dan ada yang berat.

Ujian atau cobaan itu adakalanya berupa kenikmatan, misalnya harta benda, jabatan dan sebagainya. Ada pula dalam bentuk yang tidak menyenangkan, seperti musibah dan penderitaan. Terhadap ujian itu, baik yang mengandung kenikmatan atau musibah, maka sifat sabar adalah sesuatu yang dapat menjadikan penawar. Sabar akan memancarkan sinar yang memelihara seseorang sehingga ia tidak jatuh kepada kekufuran. Sebab banyak kasus, orang yang ditimpa musibah kemudian imannya menjadi lemah lalu kufur (murtad). Karena itulah, sebagai seorang muslim kita wajib meneguhkan hati dalam menghadapi cobaan dari Allah. Marilah kita hadapi semua itu dengan tenang dan sabar. Dalam masalah ini, menyadari bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Rahman akan dapat menumbuhkan sifat sabar di dalam hati. Tanamkan suatu keyakinan bahwa Allah yang memberi ujian kepada kita dan Allah juga yang memberi Rahmat. Setiap kesulitan dan cobaan hidup, apapun bentuknya, adalah datang dari Allah. Sekali-kali manusia tidak dapat menolak dan tidak pula dapat memaksa agar Allah memberi rahmatNya.

Para hadirin rahimakumullah.
Dalam Al-Qur'an diterangkan bahwa Allah berfirman:
قُلْ مَنْ ذَا الَّذِي يَعْصِمُكُمْ مِنَ اللَّهِ إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوءًا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً وَلَا يَجِدُونَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Artinya:
Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah. (Al-Ahzab ayat 17)

Orang yang mampu belajar dalam menghadapi ujian atau cobaan, maka derajat kemuliaanya akan ditinggikan oleh Allah. Sabar yang dimaksudkan ialah bertahan pada iman dan tidak mengeluh dalam merasakan cobaan yang tidak menyenangkan itu.

Diriwayatkan bahwa seorang sahabat bernama Khabab sedang menghadapi cobaan. Ia mendatangi Rasulullah, yang ketika itu duduk bersandar surban di bawah naungan Ka'bah. Kepada Rasulullah. Khabab mengeluh dan menceritakan tentang hidupnya yang selalu menderita. Bertubi-tubi musibah telah menimpanya.

Katanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasul, doakanlah agar Allah menolong kami sehingga kami terlepas dari ujian hidup!"
Rasulullah menjawab, "Perlu engkau ketahui wahai Khabab, bahwa dijaman dahulu, yaitu jamannya umat sebelum kita, terkadang mereka disiksa dengan cara tubuhnya ditanam di dalam liang atau dibelah dengan gergaji. Meskipun demikian, mereka tetap memegang teguh agamanya dan tidak merubah pendiriannya sedikitpun."

Rasulullah saw. kemudian mengemukakan firman Allah:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Artinya:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah Ayat: 155 - 157)

Jika cobaan atau ujian hidup dihadapi dengan sabar, ikhlas, tidak berkeluh kesah, tetapi berikhtiar mencari jalan pemecahannya secara baik, maka Allah pasti memudahkan bagi kita dalam urusan ini. Disamping dapat memcahkan masalah yang kita hadapi, tentu Allah akan memudahkan bagi kita terhadap masalah hisab. Allah akan memberi pahala, memberkati kehidupan sehingga timbangan amal pahala kita lebih berat dibanding dengan dosa kita. Jadi jika seseorang itu mampu menghadapi ujian dengan sabar dan ikhlas, maka ia termasuk orang yang tulus dalam menempuh ujian itu. Jika tidak sabar, berarti ia gagal dan masuk dalam golongan orang yang berputus asa.

Para hadirin rahimakumullah,
Banyak orang beranggapan bahwa kesabaran itu berarti merendahkan diri dan menyerahkan kepada keadaan begitu saja. Kesabaran berarti membiarkan diri hanyut dalam kondisi atau menghentikan usaha tanpa berusaha mencari jalan keluarnya, tanpa mau memperbaiki dan melakukan usaha.

Sebenarnya anggapan seperti itu tidaklah benar. Sabar yang dimaksud oleh agama adalah Ikhlas dalam menghadapi cobaan atau ujian dengan cara baik, berusaha mencari jalan keluar yaitu ihktiar, dan tetap bertahan untuk teguh dalam iman serta tidak berkurang amal shalih yang dijalankan.

Demikianlah akhlakul karimah berupa kesabaran yang harus kita tanamkan dalam jiwa ini. Agar kita melatihnya setiap saat dalam pergaulan sehari-hari. Jika kita menjadi orang yang sabar, Insya Allah akan disukai orang lain di tengah-tengah masyarakat.

Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan ini. Jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Mohon maaf atas segala kekuarangnya.

Bilahit taufiq wal hidayah. wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.

Kamis, 07 April 2016

Hukum Memperolok-olok dan Menghina Agama Islam

Hukum Memperolok-olok dan Menghina Agama Islam

Soal : Saya melihat banyak para pemuda yang memperolok dan menghina seseorang yang menjaga shalatnya dan menjaga agamanya. Dan saya juga melihat sebagian pemuda ( semoga Allah memberi petunjuk kepada mereka ) berbicara tentang agama dengan meremehkan dan merendahkannya. Bagaimana hukum perbuatan tersebut? Dan bolehkah kita duduk-duduk dan berbincang-bincang bersama mereka diluar waktu shalat?
Jawab : Memperolok-olok Islam atau menghina sebagian ajaran Islam adalah kufur akbar (menyebabkan kafir). Allah berfirman :

قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ, لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman… [At Taubah : 65-66].
Maka barangsiapa yang memperolok-olok dan menghina orang yang melaksanakan ajaran Islam dan menjaga shalat lima waktu berarti dia telah menghina agama Islam. Kita tidak boleh duduk-duduk bersamanya dan tidak boleh bersahabat dengannya. Sebaliknya kita wajib mengingkari dan memperingatkan dia serta memperingatkan orang lain agar tidak bersahabat dengannya. Demikianpula orang yang berbicara masalah agama dengan nada yang menghina dan mencemooh. Orang seperti ini sudah terjatuh pada kekafiran. Kita wajib mengingkarinya dan memperingatkan dia serta menyuruhnya untuk segera bertaubat dengan taubat nasuha, jika dia bertaubat alhamdulillah. Tapi jika dia tidak mau maka kita harus melaporkannya kepada waliyul Amr ( penguasa muslim ) setelah menunjukkan perbuatan-perbuatannya dengan menghadirkan saksi-saksi yang adil, sehingga dia dikenakan hukum Allah oleh Mahkamah Syar’iah. Dalam keadaan apapun, masalah-masalah seperti ini merupakan masalah yang sangat berbahaya, Oleh karena itu wajib bagi para penuntut ilmu dan setiap muslim yang mengerti agamanya untuk memperingatkannya.
Kita memohon kepada Allah agar seluruh kaum muslimin selamat dari segala sesuatu yang bertentangan dengan syari’at Allah. Kita juga memohon kepada-Nya agar Dia menyelamatkan seluruh kaum muslimin dari kejahatan musuh-musuhnya, yaitu orang-orang kafir dan munafik. Dan mudah-mudahan Allah menolong kaum muslimin untuk berpegang teguh dengan kitab-Nya dan dengan sunnah Nabi-Nya dalam segala keadaan. Sesungguhnya Dia Maha pemberi dan Maha Mulia.